Psikolog Pendidikan : Ruang Lingkup, Teori, Peran Psikologi Pendidikan
Psikolog pendidikan merupakan cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Ada juga yang mengartikan bahwa Ilmu Psikologi Pendidkan merupakan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Salah satu contohnya yaitu mempelajari bagaimana cara kita sebagai seornag pendidik menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih mudah menerima pelajaran yang diajarkan.
Banyak
pendapat ahli mengatakan berbagai pendapat dari Defini Psikologi pendidikan:
- Menurut
Whiterington (1982), pengertian psikologi pendidikan adalah suatu studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan manusia.
- Menurut
Muhibin Syah (2003), pengertian psikologi pendidikan adalah disiplin psikologi
yang mempelajari masalah psikologis yang terjadi di dunia pendidikan
- Menurut
Tardif (dalam Syah, 1997:13), pengertian psikologi pendidikan adalah suatu bidang
studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan mengenai perilaku manusia
dalam berbagai usaha kependidikan.
- Menurut
Barlow (1985), pengertian psikologi pendidikan adalah suatu pengetahuan
berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk
membantu seorang guru dalam proses belajar-mengajar secara lebih efektif.
Ruang
lingkup psikolog pendidikan
Menurut
Sumadi Suryobroto, ruang lingkup psikologi pendidikan antara lain ;
A. Pengetahuan
Pendidik atau guru
perlu memiliki pengetahuan yang lebih untuk memberikan pengajaran pada
anak didiknya. Proses belajar mengajar memberikan dampak secara pengetahuan
(kognitif) , pada peserta didik yang awalnya tidak tahu tentang
materi yang diberikan menjadi tahu. Guru atau pengajar perlu memiliki
pengetahuan tentang metode pembelajaran , dan membrikan metode yang
menarik , memberikan pengetahuan Yng jelas yang dapat langsng di
cerna untu peserta didik dan lainnya tentang masalah yang mungkin ada pada
peserta didik agar mereka bisa mneyelaesaikan nya dengan karakter mereka
sendiri , setelah mereka menganali karakter mereka sendiri ilmu pengetahuan
yang diberikan mereka pun dapat mengendalikannya.
B. Pembawaan
Pembawaan dimiliki
seorang pengajar sebagai gaya penyampaian materi, konsep pengajaran selama
berada di kelas. Dan juga diperlukan untuk mengubah suasana yang
menstimulus siswa selalu aktif akan meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran.pembawaan yang harus dimiliki pengajar janganla membuat susasana
kelas tidak nyaman ,pembawaan kita harus dikonsikan dengan suasana yang berada
didalam kelas seperti apa.
C. Proses
– proses tingkah laku
Menurut Soerjabrata,
psikologi pendidikan ditinjau secara dinamis yakni mencakup perubahan perilaku
seperti :
1. Perubahan
perilaku karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan
perilaku karena belajar merupakan faktor yang penting dalam pembelajaran.
Proses
pembelajaran interaktif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik akan
memunculkan perubahan perilaku seperti ketrampilan selama proses pembelajaran
seperti berbicara di depan kelas, berdiskusi, ataupun kegiatan yang melibatkan
respon sensorik dan motorik. Kegiatan tersebut memberikan perubahan pada
peserta didik menjadi lebih aktif dan perubahan sikap (afektif) dari sikap yang
kurang baik menjadi sikap yang positif. Sikap positif yang dibawa saat kembali
ke dalam keluarga, ke masyarakat merupakan hasil proses pendidikan yang
berkualitas.
Teori
Belajar dalam Posikologi Pendidikan
Behaviorisme Theory
Menurut
teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut
merupakan dampak dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dapat
diartikan bahwa belajar merupakan bentuk perubahan tingkah laku pada siswa dari
interaksi terhadap stimulus. Seseorang dikatakan sudah belajar jika terdapat
perubahan pada perilakunya. konsep yang diutamakan adalah input atau
stimulus yang diberikan seperti guru mengajarkan pada siswa cara membaca.
Kemudian output yang merupakan hasil atau respon akibat dari
stimulus,contohnya siswa menjadi bisa membaca walaupun masih
terbata- bata. Hal tersebutlah yang dikatakan belajar. Namun apabila
pada outputnya siswa masih belum bisa membaca, maka proses tersebut belum
dikatakan sebagai kegiatan belajar karena tidak ada hasil dari stimulus yang
diberikan.
Operant
conditioning Theory
Operant conditioning adalah
tipe pembelajaran dimana perilaku dikontrol oleh konsekuensi yang bisa
diperoleh. Kunci dari operant conditioning ini adalah dukungan
positif dan negatif, hukuman positif dan negatif. Dukungan positif adalah
memberikan sesuatu yang menyenangkan pada suatu perilaku. Contohnya : guru yang
memberikan pujian pada siswanya karena telah menjawab dengan benar, guru juga
dapat memberikan hadiah kecil ketika kuis berlangsung, dan membrikan motivasi
yang mendukung semangat dia belajar, Dukungan negatif adalah membuang
sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sikap yang bisa diterima. Contohnya :
Di luar sangat bising, sehingga menyalakan TV dengan keras membuat lebih nyaman
dan mengurangi suara bising yang tidak menyenangkan
Kognitif Theory
Teori
kognitif memfokuskan perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai
hasil dari upaya untuk memahami sekitar. Teori kognitif dugunakan untuk proses
pembelajaran yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan lainnya.
Kemudian, teori kognitif memiliki empat pronsip dasar :
(1) Siswa
aktif untuk mendapatkan pemahaman tentang pengetahuan yang diberikan,
(2) Pengembangan
pengetahuan tergantung terhadap apa yang sudah mereka pelajari,
(3) belajar
membangun pengalaman
(4) Belajar
merupakan perubahan struktur mental seseorang.
Peran Psikologi
terhadap Pendidikan
Secara
psikologis, pengembangan diri siswa didasarkan pada kemampuan afektif,
kognitif, dan psikomotor. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari perkembangan
sikap, motivasi, tingkah laku, dan komponen lainnya. Komponen pembelajaran
merupakan proses dari input ke output. Lalu, penggunaan kurikulum sebagai
kerangka alur input menuju output atau hasil yang baik memerlukan hakikat –
hakikat psikologi. Dalam sistem Kurikulum yang saat ini sedang
dikembangkan adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan pada ketrampilan, pengetahuan, dan refleksi dalam
berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak dengan refleksi diri
yang konsisten memungkinkan terbentuknya suatu individu individu yang unggul
dan kompeten.
Psikologi
juga telah memberikan peranannya dalam sistem penilaian. Misalnya, dengan tes
psikologi untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, tes bakat untuk mengetahui
bakat yang potensial terdapat dalam diri siswa sehingga lebih mudah memberikan
bimbingan dalam membantu mengembangkan potensi diri siswa.Tes aspek kepribadian
juga dapat membantu guru mengenal lebih baik pribadi siswanya sehingga bisa
memberikan pendekatan yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran. Berbagai
tes psikologi tersebut membantu memberikan penilaian terhadap masing masing
siswa untuk mempermudah menjembatani keinginan, potensial, maupun impian siswa
sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Komentar
Posting Komentar